Welcome to Odon Blogs

Saya (Doni Saputra) Akan mencoba memberi tahu apapun yang sya tahu kepada anda. Dan saya ucapkan Terimakasih Banyak kepada anda yang telah singgah di Odon Blogs. Jangan Lupa tinggalkan Comentar ataupun Like Blog saya.

Welcome to Odon Blogs

Saya (Doni Saputra) Akan mencoba memberi tahu apapun yang sya tahu kepada anda. Dan saya ucapkan Terimakasih Banyak kepada anda yang telah singgah di Odon Blogs. Jangan Lupa tinggalkan Comentar ataupun Like Blog saya.

Welcome to Odon Blogs

Saya (Doni Saputra) Akan mencoba memberi tahu apapun yang sya tahu kepada anda. Dan saya ucapkan Terimakasih Banyak kepada anda yang telah singgah di Odon Blogs. Jangan Lupa tinggalkan Comentar ataupun Like Blog saya.

Welcome to Odon Blogs

Saya (Doni Saputra) Akan mencoba memberi tahu apapun yang sya tahu kepada anda. Dan saya ucapkan Terimakasih Banyak kepada anda yang telah singgah di Odon Blogs. Jangan Lupa tinggalkan Comentar ataupun Like Blog saya.

Welcome to Odon Blogs

Saya (Doni Saputra) Akan mencoba memberi tahu apapun yang sya tahu kepada anda. Dan saya ucapkan Terimakasih Banyak kepada anda yang telah singgah di Odon Blogs. Jangan Lupa tinggalkan Comentar ataupun Like Blog saya.

SELAMAT DATANG DI ODON BLOGS. Saya Berusaha Menyampaikan Apa yang Diketahui.

Aku ingin berhasil di dunia Entertain, oleh sebab itu aku harus beusaha, serius, dan fokus. Tapi sialnya, aku juga tidak bisa menomor duakan pendidikanku. karena belum ada kepastian dan penerangan juga dari usahaku. Tapi ketika usahaku sudah jelas ada di depan mata, mungkin aku bisa melakukan itu. Dan sekarang yang bisa aku lakukan tetap terus berkarya, berusaha, dan MENCARI KESEMPATAN!!!

Aku adalah orang yang mudah stres, karena banyak sekali pikiran dan konsep-konsep yang ingin aku Aktualisasikan, namun SULIT. Tidak semua yang ada di pikiranku dan konsep-konsepku bisa sekaligus aku praktikan. Jadi akuselalu menuliskan semua yang aku pikirkan di kertas atau di media yang lain, dan sering juga aku merekamnya (Biar Ga LUPA).
Catatan (15) Info (8) PENDIDIKAN (8) PUISI (5) My Songs (4) Berita (1) Hunting Foto (1)

15 Agu 2012

Hentikan Kebiasaan "Menyogok" Anak dengan Barang Mahal


Orangtua zaman sekarang dinilai mudah mengalah pada permintaan anak-anak mereka dalam soal hadiah dan gadget. Mereka membelikan keinginan anaknya setiap kali mereka meminta.

"Generation Give-In
" menjadi gaya pengasuhan yang saat ini banyak dianut oleh ibu dan ayah yang merasa bersalah karena memiliki jam bekerja panjang. Para orang tua dengan gaya pengasuhan ini secara terang-terangan mengakui, mereka tak ingin anak-anak mereka diejek apalagi hingga mengalami bullying di sekolah karena tidak memiliki gadget terbaru.

Tracy Fletcher dari Skipton Building Society, yang melakukan penelitian, mengatakan: "Orang tua secara alami prihatin anak-anak mereka dalam urusan persahabatan. Mereka ingin anaknya diterima secara baik di dalam dan luar dari sekolah."

6 dari 10 orang tua mengakui bahwa mereka membelikan anak-anak mereka barang tren terbaru segera setelah mereka memintanya.17 persen mengatakan mereka tidak ingin mengecewakan anak-anak mereka, ketika mereka berada di bawah tekanan teman sebaya di sekolah untuk memiliki sesuatu.

"Dan jika mereka berpikir mereka dapat membantu anak menjadi lebih populer, mereka akan melakukannya. Sayangnya, ini tampaknya berarti menghabiskan jumlah tak terbatas uang pada games, tren terbaru dalam mode, dan gadget."

Alasan lain orang tua adalah upah dalam dorongan untuk melakukan pekerjaan rumah. Alasan ini menyebabkan orang tua di Inggris rata-rata menghabiskan hampir 500 poundsterling (sekitar 7,5 juta rupiah) setahun untuk hadiah buat anak mereka.


Hasil penelitian juga menunjukkan orang tua dari anak usia lima sampai sembilan membelikan mainan yang mahal. Anak-anak berusia 10 hingga 12 akan merengek pada ibu dan ayahnya meminta Xbox, PS3, gadget dan sepatu bola. Sedangkan yang berusia 13 sampai 15 beralih ke iPhone, iPads, ponsel, dan game komputer.

Enam dari sepuluh orang juga mengakui penting bagi mereka bahwa anak mereka bisa 'cocok' dengan teman-teman mereka, dan 34 persen mengaku membelikan barang yang dimiliki temannya..

Meski demikian, lebih dari setengah orang tua mengakui bahwa anak mereka jauh lebih dimanjakan daripada mereka saat kecil. Pada masa lalu, orang tua mereka hanya akan membelikan barang baru saat ulang tahun.

Menurut orang tua yang disurvei barang yang perlu untuk anak-anak modern adalah  televisi di kamar tidur mereka,handheld game consoles, laptop dan smart phone. Barang lain yang menurut mereka juga harus dimiliki anak-anak adalah sepasang sepatu yang mahal (16 persen), Lalu seperempat dari orang tua menyatakan anak mereka harus memiliki game terbaru komputer. 19 persen berpikir bahwa anak-anak harus memiliki setidaknya sebuah mp3 player. Jajak pendapat itu menemukan fakta bahwa, selain hadiah berupa pakaian, mainan dan permainan, orang tua juga mengeluarkan uang yang cukup besar untuk uang saku.

Tracy pun mengingatkan, "Ini merupakan kepuasan instan yang bisa memiliki konsekuensi di masa depan juga, karena anak-anak akan tumbuh tak menghargai uang, atau belajar mengelolanya secara efektif."

Bagaimana menurut Anda, di Indonesia? Apakah Anda termasuk ke dalam tipe "Generation Give-In" orang tua?



13 Agu 2012

Jalur Ujian Tulis SNMPTN 2013 "DIHAPUSKAN"

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan akan menghapus jalur ujian tulis pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada 2013. Latar belakang kebijakan ini, selain guna melakukan efisiensi waktu dan anggaran, juga sebagai pelecut untuk memperkokoh nilai rapor dan menguatkan kredibilitas Ujian Nasional (UN).

"Tujuannya adalah integrasi pendidikan nasional. Nantinya calon mahasiswa tak perlu lagi melaksanakan dua kali ujian untuk masuk ke perguruan tinggi. Setelah lulus UN, para siswa langsung bisa dipromosikan sekolah untuk mengikuti SNMPTN jalur undangan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud, Djoko Santoso, Senin (2/4).

Kebijakan tersebut membuat seleksi nasional sebanyak 60 persennya melalui jalur undangan saja. Sebelumnya, kuota 60 persen ini dibagi dua dengan jalur ujian tulis. Sedangkan 40 persen seperti tahun-tahun sebelumnya diserahkan kepada tiap tiap-tiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

"Tahun ini jalur undangan sudah mencapai 35 persen. Oleh karena itu tahun depan diharapkan bisa 60 persen sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 34 tahun 2010," katanya.

Djoko juga berharap kebijakan ini dapat dijadikan pelecut lebih untuk mewujudkan nilai rapor dan nilai UN yang kredibel. Seperti diketahui, jalur undangan ditentukan oleh nilai rapor dan nilai UN yang dikombinasikan. "Jika sudah berjalan tentu kita harus percaya pada nilai rapor dan UN," ujarnya.

Jakarta, Padek—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan formulasi baru dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 mendatang. Tahun depan, SNMPTN hanya dilakukan dengan jalur undangan. SNMPTN jalur tulis dihapus.

Kebijakan menetapkan menghapus SNMPTN jalur ujian tulis merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 34 Tahun 2010. Dalam Peraturan Menteri tersebut dinyatakan penerimaan mahasiswa baru di PTN melalui dua skema, yaitu SNMPTN dan/atau jalur mandiri.
Dihubungi di Jakarta kemarin, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso menuturkan, pihaknya memang akan menghapus SNMPTN jalur tulis untuk tahun depan.

Dia menerangkan sesuai dengan peraturan meteri, tahun depan seleksi masuk PTN dibagi menjadi dua. Yaitu SNMPTN dengan pagu 60 persen dari total kuota nasional, dan seleksi jalur mandiri dengan pagu 40 persen.

Mantan rektor ITB itu menegaskan, pagu 60 persen untuk SNMPTN tadi dilaksanakan dengan jalur undangan semuanya. ”Untuk yang jalur mandiri (40 persen dari kuota, red) kita serahkan ke majelis rektor,” ucap Djoko. Nantinya seluruh kampus negeri melalui majelis rektor diberi wewenang untuk mengelola, apakah sebagian dari pagu seleksi mandiri akan dipakai jalur tulis secara nasional atau digabung sekalian dengan jalur undangan.
Djoko mengingatkan, pagu 60 persen untuk SNMPTN itu adalah batas bawah atau minimum. Artinya, jalur SNMPTN ini boleh lebih dari pagu yang ditetapkan itu. Sedangkan pagu 40 persen untuk jalur mandiri itu adalah batas atas.

Ketentuan menghapus SNMPTN jalur ujian tulis menurut Djoko menjadi bagian dari skema menjadikan nilai ujian nasional (UN) sebagai ketentuan penerimaan mahasiswa baru. ”Kita mendukung integrasi nilai UN untuk acuan menerima mahasiswa baru,” kata dia. Seperti diketahui, dalam SNMPTN jalur undangan mahasiswa yang diterima dilihat dari nilai UN dan rapor semester III, IV, dan V.

Djoko lantas menjelaskan, skema SNMPTN 2013 yang seluruhnya untuk jalur undangan harus benar-benar diperhatikan pihak sekolah. Sebagai perbandingan, Djoko mengatakan dalam SNMPTN tahun ini pagu mahasiswa baru yang diterima melalui jalur undangan hanya 35 persen, sisanya untuk SNMPTN jalur ujian tulis.

Menurut Djoko, ada konsekuensi tinggi pada sistem baru SNMPTN 2013 nanti. Yaitu, pihak sekolah dilarang main-main untuk mengatrol nilai siswa. Sebab, risiko untuk sekolah yang terbukti mengatrol nilai rapor siswa dilarang ikut SNMPTN jalur undangan selama tiga tahun berturut-turut.

Dampak dari aturan ini, siswa lulusan sekolah yang di-blacklist panitia SNMPTN karena curang hanya bisa masuk PTN melalui jalur mandiri. Akibatnya, seperti diketahui biaya kuliah untuk jalur mandiri ini biasanya lebih mahal dibandingkan jalur SNMPTN. ”Perubahan sistem ini adalah bentuk meningkatnya kepercayaan kami. Mohon jangan dirusak,” kata dia. (wan/jpnn)
 

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 
Wide Eye Onion Kun