Catatan (15) Info (8) PENDIDIKAN (8) PUISI (5) My Songs (4) Berita (1) Hunting Foto (1)

11 Feb 2012

Bukan Déjà vu Biasa


Aku lagi-lagi mengalami déjà vu. Déjà vu adalah sebuah frasa Perancis dan artinya secara harafiah adalah "pernah lihat / pernah merasa". Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Hari ini aku mengalami dua kali déjà vu dalam waktu yang berdekatan. Namun aku yakin, aku memang benar-benar pernah melihat déjà vu ku ini di bunga tidurku.
Kejadiannya aku sedang berada di dalam mobil ayahku. Seperti biasa aku menemani ayahku mengantarkan penumpang-penumpangnya. Déjà vu ku alami saat perjalanan dari Jakarta menuju Sumedang. Aku sedang
berbincang-bincang dengan seorang penumpang (bapak-bapak) yang katanya dia dan istrinya mengenal aku sejak aku masih di dalam kandungan. Saat aku sedang asik berbincang dengannya tiba-tiba sudut pandang mataku dalam posisi yang pernah aku lihat sebelumnya di dalam mimpiku. Aku yakin seyakin-yakinnya, karena aku masih ingat dengan mimpi yang satu ini. Dan mimpiku sering sekali jadi kenyataan. Aku gemetar, karena di akhir mimpiku yang aku ingat ini aku kesakitan, luka dimana-mana, dari kepalaku bercucuran darah dan aku masih berada di dalam mobil. Tersirat firasat bahwa di perjalanan kali ini aka nada sebuah kecelakaan. Aku semakin gemetar mengingat belum lama ini sudah banyak terjadi kecelakaan. Yang baru-baru ini ada mobil bis Maju Jaya masuk jurang.
Aku mencoba menenangkan diri dan mengumpulkan sugesti bahwa aku tidak akan apa-apa juga kami sampai di tujuan dengan selamat. Namun gemetarku semakin menjadi, ketika lagi-lagi aku melihat sudut pandang yang sama dengan dimimpiku itu. Aku terus mengawasi ayahku yang sedang menyetir. Ditakutkan dia mengantuk dan mimpiku itu memang benar-benar kenyataan. Beberapa menit kemudian aku berpasrah. Jika memang hari ini hari terakhirku, mungkin ini yang terbaik. Aku memutuskan untuk memejamkan mataku (tidur), agar semua bisa selesai dengan cepat. Dengan aku tertidur ada dua hal yang aku prediksikan. jika mimpi itu kenyataan, maka aku tidak akan merasakan kejadiannya. Jika itu benar-benar hanya sekedar déjà vu, maka aku dan semua yang ada di dalam mobil ini selamat sampai tujuan.
Saat aku terbangun dari tidurku, aku perlahan membuka mataku. Dan aku lihat di sekeliling semuanya baik-baik saja. Dan aku melihat ke luar jendela mobil, sebentar lagi kami akan sampai di tujuan. Aku bersyukur mimpiku yang itu tidak benar-benar jadi kenyataan. Aku hanya mengalami Déjà Vecu (salah satu jenis Déjà vu). Bersyukur juga aku masih berkesempatan bernafas, masih berkesempatan untuk memenuhi janji-janjiku, dan masih berkesempatan untuk bermain dengan teman-temanku. Lagi pula, bila aku benar-benar kecelakaan pada saat itu, aku tidak akan mungkin menulis catatan ini. Bisa saja catatan ini ada walau aku tidak ada, namun siapa yang menulisnya?

1 komentar:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 
Wide Eye Onion Kun